page contents
 
Uum G. Karyanto 
 Mempersingkat Waktu

Dalam beberapa kesempatan, kita mungkin pernah mendengarkan kalimat "Untuk mempersingkat waktu, kita mulai acara ini" diucapkan oleh pembawa acara. Ungkapan "mempersingkat waktu" secara nalar tidak bisa diterima karena tidak masuk akal. Waktu tidak bisa dipersingkat atau disingkat. Satu menit tidak bisa disingkat menjadi kurang dari enam puluh detik. Satu jam akan selalu tetap enam puluh menit. Satu hari sampai kapan pun akan tetap 24 jam. Satu bulan selalu antara 28, 29, 30, atau 31 hari. Satu tahun tetap dihitung 365,25 hari. Satu dekade (dasawarsa) selalu sepuluh tahun. Satu abad selalu terdiri atas seratus tahun. Satu milenium dihitung sebagai seribu tahun.

Agar menjadi masuk akal, kalimat di atas dapat diubah menjadi "Untuk menghemat waktu, kita mulai acara ini" atau "Untuk memanfaatkan waktu, kita mulai acara ini".

Jika merasa sering terjebak dengan kata-kata "waktu" ini karena faktor kebiasaan sering tersebut kata "mempersingkat" sebelum kata "waktu", ada baiknya dihindari saja penggunaan kata "waktu". Jadi, bisa menggunakan kalimat "marilah kita mulai acara ini." Dalam konteks kalimat yang lain, seperti "Kepada Bapak, waktu dan tempat kami persilakan." dapat diganti dengan kalimat "Kepada Bapak dipersilakan." Penggunaan kata yang hemat, bukan?

 ‎'Menghemat waktu' atau 'memanfaatkan waktu' dalam lingkungan tertentu, misalnya pertemuan ilmiah, penggunaannya sudah mulai memasyarakat. Insya Allah akan semakin memasyarakat di lingkungan lainnya. 'Mempersingkat acara' konteks maknanya berbeda. Artinya, acaranya yang disingkat, mungkin dengan menghilangkan atau menyederhanakan satu atau dua acara.






Leave a Reply.