page contents
 
Yadhi Rusmiadi Jashar

MENULIS PANTUN YANG BAIK DAN BENAR

Perhatikan cuplikan pantun berikut ini!
Berburu ke padang datar.
Dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar.
Bagai bunga kembang tak jadi.

Ada beberapa kesalahan penggunaan EyD dan tanda baca dalam penulisan pantun tersebut!
Mari kita diskusikan!


Jasuma Jsm 
Berburu ke padang datar
dapat rusa berbelang kaki.
Berguru kepalang ajar
bagaikan bunga kembang tak jadi.

o   

Robhun Spd 
Apakah salah (berdasarkan syarat-syarat pantun) kalau pantun di atas kita ubah menjadi seperti berikut ini?
1. Berburu ke padang datar
menangkap rusa berbelang kaki.
Berguru kepalang ajar
bagaikan kuncup kembang tak jadi
2. Berburu ke padang datar
menangkap rusa berbelang kaki.
Berguru kepalang ajar
bagaikan kembang melati kembang tak jadi.
3. Berburu ke padang datar
dapat rusa berbelang kaki.
Berguru kepalang ajar
bagaikan melati kembang tak jadi

o   

Ady Azzumar 
Berburu ke Padang datar.
Dapat Rusa belang kaki.
Berguru kepalang ajar.
Bagai bunga kembang tak jadi.

Nurmansyah Putra 
pantun/puisi punya licencia poetica, tpi kl mau dianalisis "struktur" bahasanya blh saja

Yadhi Rusmiadi Jashar 
Karya sastra, baik sastra lama maupun sastra baru juga mempunyai kebebasan yang sering disebut dengan licencia poetika. Akan tetapi, meskipun demikian, kaidah berbahasa yang baik dan benar, sepatutnya diperhatikan. Jika diperhatikan struktur sintaktisnya, pantun terdiri dari dua kalimat. Kalimat pertama berupa sampiran dan kalimat kedua berupa isi. Masing-masing kalimat terdiri dari dua klausa. Klausa pertama ada pada baris (1) dan klausa kedua ada pada baris (2). Pada isi pantun juga demikian, klausa pertama, yaitu baris (3) dan klausa kedua, yaitu baris (4) Artinya, kesalahan pada pantun di atas terdapat pada penggunaan tanda baca dan huruf kapital. Mengacu pada penjelasan ini, seharusnya baris pertama diakhiri dengan tanda koma karena baris pertama ini berupa klausa yang berkaitan dengan baris kedua. Baris kedua (kelanjutan klausa pertama) seharusnya diawali dengan huruf kecil dan diakhiri tanda titik. Cara yang sama juga berlaku pada baris ketiga dan keempat (isi pantun). Jadi perbaikan atas kesalahan tanda baca dan EyD pada pantun tersebut sebagai berikut.

(1) Berburu ke padang datar,
(2) dapat rusa belang kaki.
(3) Berguru kepalang ajar,
(4) bagai bunga kembang tak jadi.

o   

Uum G. Karyanto 
Pola dasar rima (sajak) dalam pantun memang a-b-a-b, tetapi itu memiliki variasi yang secara tradisi dapat diterima, termasuk a-a-a-a. Jadi, yang dikemukakan oleh Pak Asih Hakim tetap dapat dikategorikan pantun. Bedanya, syair tidak memiliki sampiran. Semua lariknya isi. Salam hangat, Pak Asih Hakim.

2/6/2014 08:19:04 am

Pantun keren abis gila

Reply



Leave a Reply.